Created (c) by Princexells Seyka (Princelling Saki)
Jadikan Jr57.blogspot.com Menjadi Halaman Awal anda !
Hi, Sobat ! welcome to Jr57.blogspot.com. | About Us | Contact | Register | Sign In

Sejarah Sistem Kerja TV Digital

Bagikan :


Televisi atau yang biasa TV merupakan salah satu media komunikasi yang menggabungkan dua pencitraan yaitu audio dan visual. Hampir setiap orang mengenal televisi karena perkembangannya yang begitu cepat. Jika kita amati perkembangan televisi sejak pertama dibuat sampai sekarang memiliki perkembangan yang signifikan, berikut adalah sejarah perkembangan televisi: 
  • 1872 - Joseph May menemukan bahwa konduktivitas selenium diperkuat oleh cahaya
  • 1878 - Senleq mengusulkan pengiriman FAX menggunakan scanner selenium dan telegraph
  • 1884 - Paul Nipkow mematenkan disk pen-scan televisi
  • 1890 - Victorian Trade Card memprediksi alat yang dapat mentransmisikan gambar dan suara
  • 1895 - Pertunjukan gambar bergerak pertama yang ditayangkan di Prancis
  • 1897 - Pengembangan dari Cathode Ray Tube oleh Ferdinand Braun
  • 1907 - Penggunaan Cathode Ray Tube untuk menghasilkan gambar televisi
  • 1927 - Alexanderson mempertunjukan TV otomatis kepada insinyur pembuat radio
  • 1930 - RCA mengatur percobaan siaran hitam dan putih
  • 1936 - Penyiaran televisi pertama yang hanya tersedia di London
  • 1938 - Pengusulan pertama untuk TV berwarna  dibuat oleh George Valensi
  • 1945 - Kurang dari 7000 TV yang beoperasi dan hanya 9 stasiun yang melakukan siaran
  • 1950 - CBS mempertunjukan sistem TV berwarna dengan menggunakan roda berwarna yang berputar secara otomatis.
  • 1953 - Nama baru dari sistem warna RCA yaitu NTSC
  • 1965 - TV berwarna mulai booming dan menggunakan kata The Full Color Network
  • 1975 - Time Inc. Memulai konsep program terhubung satelit dengan sistem kabel
  • 1993 - Time Warner mengumumkan rencana untuk mengeluarkan Full-Service Interactive Network.
  • 1996 - Piringan satelit digital yang berdiameter 18 inch menembus pasaran
  • 1997 - Mini DV diperkenalkan sebagai produk terbaru, batasan yang lebih tinggi, dan digital recording format
  • 1999 - Sony merilis Digital 8 video format dan dunia mempersiapkan untuk Y2K
  • 2000 - Sony memperkenalkan CDCam video format. Kita dapat langsung merekam CD dari camcorder
  • 2001 - DVD menjadi mayoritas player dalam bidang hiburan
  • 2002 - Sony memperkenalkan kaset MicroMV Digital MPEG-2 berdasarkan digital recorder
  • 2003 - DVD camcorder pertama kali dibuat, merekam langsung ke disk dengan format MPEG2
  • 2005 - TV layar datar dan HDTV , hampir semua  TV yang dijual LCD dan Plasma
  • 2006 - Blue-Ray dirilis pada pertengahan tahun. Single-layer Blue-ray memiliki ukuran fisik yang sama dengan DVD, tapi memiliki kapasitas menyimpan yang lebih tinggi yaitu 27 GB atau 13 jam dari standar video. Double-layer Blue-ray dapat menyimpan sampai 54 GB atau sama dengan 20 jam dari standar video
  • 2007 - Organic LCD TV’s (OLCD) diperkenalkan dan  memnjanjikan merubah layar datar dengan ukuran yang tipis
  • 2008 - Pemerintah mengeluarkan inverter (set top box) yang dapat merubah signal digital ke analog sehingga dapat dilihat dengan menggunakan TV receiver bias


Dari sejarah perkembangan televisi yang telah kita bahas, kita tahu bahwa televisi berkembang dari sistem yang berbasis analog menjadi sistem yang berbasis digital. Kedua sistem ini memiliki beberapa perbedaan serta kelebihan dan kekurangan , antara lain:
  1. Secara teknik pita spektrum frekuensi radio yang digunakan untuk televisi analog dapat digunakan untuk penyiaran televisi digital. Lebar pita frekuensi yang digunakan untuk analog dan digital berbanding 1 : 6 artinya bila pada teknologi analog memerlukan pita selebar 8 MHz untuk satu kanal transmisi, maka pada teknologi digital dengan lebar pita frekuensi yang sama dengan teknik multiplek dapat digunakan untuk memancarkan sebanyak 6 hingga 8 kanal transmisi sekaligus dengan program yang berbeda.
  2. Selain ditunjang oleh teknologi penerima yang mampu beradaptasi dengan lingkungan yang berubah, TV digital perlu ditunjang oleh sejumlah pemancar yang membentuk jaringan berfrekuensi sama atau SFN (single frequency network) sehingga daerah cakupan dapat diperluas.
  3. Teknologi digital efisien dalam pemanfaatan spektrum. Satu penyelenggara televisi digital meminta spektrum dalam jumlah yang cukup besar. Artinya tidak hanya 1 (satu) kanal pembawa melainkan lebih. Penyelenggara berfungsi sebagai operator penyelenggara jaringan yaitu untuk mentransfer program dari stasiun televisi lain yang ada di dunia menjadi satu paket layanan sebagaimana penyelenggaraan televisi kabel berlangganan yang ada saat ini.
  4. Sistem TV digital mampu menghasilkan penerimaan gambar yang jernih, stabil, dan tanpa efek bayangan atau gambar ganda, walaupun pesawat penerima berada dalam keadaan bergerak dengan kecepatan tinggi.
  5. Aplikasi teknologi siaran digital menawarkan integrasi dengan layanan interaktif seperti layanan komunikasi dua arah. Televisi digital dapat digunakan seperti internet.
  6. Infrastruktur TV digital terrestrial relatif jauh lebih mahal dibandingkan dengan infrastruktur TV analog
Jenis-jenis TV Digital
Televisi digital  dibagi menjadi dua yaitu SDTV(Standard Definition TV) dan HDTV (High Definition TV). SDTV dan HDTV memiliki beberapa perbedaan dalam kualitas penyajian gambar, antara lain:
1. Aspect ratio
SDTV memiliki aspect ratio 4:3, dengan perbandingan 4 satuan untuk lebar dan 3 satuan untuk tingginya, sedangkan HDTV memiliki aspect ratio 16:9, dengan perbandingan 16 satuan untuk lebar dan 9 satuan untuk tingginya
2. Resolusi
Resolusi yang dihasilkan SDTV sama dengan resolusi yang dihasilkan TV analog yaitu 704 x 480 piksel . Resolusi HDTV  yaitu sebesar 1920 x 1080 piksel.
3. Frame rate
Frame rate adalah parameter untuk mengetahui berapa kali TV memunculkan gambar dengan lengkap pada layar dalam satu detik, berikut adalah frame rate untuk SDTV dan HDTV:
- SDTV : 24p, 30p, 60i, 60p
- HDTV: 24p, 30p, 60i
Note :
(i=interlanced, p=progressive)

0 komentar:

Posting Komentar